JAKARTA – Peneliti berhasil
menemukan dua objek yang diduga merupakan piramid baru. Dalam menemukan
objek tersebut, peneliti menggunakan pencitraan satelit dari Google
Earth.
Para peneliti menemukan lokasi kompleks yang berisi empat sisi yang berbeda. Salah satu piramida tersebut memiliki lebar 140 meter. Demikian dilansir dari Cryptoworld, Selasa (14/8/2012).
Situs pertama berisi tiga gundukan kecil yang memiliki formasi yang sangat jelas. Mirip dengan keselarasan diagonal dari pyramid Giza Plateau.
Kemudian situs kedua terdiri dari empat gundukan besar. Gundukan yang terbesar memiliki bentuk segitiga. Dua gundukan besar di situs ini memiliki lebar sekira 250 meter dan dua gundukan kecil memiliki lebar 100 meter.
Situs ini didokumentasikan dan ditemukan dengan menggunakan satelit oleh arkeolog Angela Micol dari Maiden, North Carolina. Angela telah melakukan penelitian arkeologi menggunakan satelit lebih dari sepuluh tahun. Di mana ia mencari situs-situs kuno dari ruang angkasa menggunakan Google Earth.
Angela menggunakan Google Earth untuk mendokumentasikan sejumlah tempat yang kemungkikan menjadi situs arkeologi, termasuk sebuah kota bawah air di semenanjung Yucatan yang memicu minat para ilmuwan, peneliti dan arkeolog.
(fmh)
Para peneliti menemukan lokasi kompleks yang berisi empat sisi yang berbeda. Salah satu piramida tersebut memiliki lebar 140 meter. Demikian dilansir dari Cryptoworld, Selasa (14/8/2012).
Situs pertama berisi tiga gundukan kecil yang memiliki formasi yang sangat jelas. Mirip dengan keselarasan diagonal dari pyramid Giza Plateau.
Kemudian situs kedua terdiri dari empat gundukan besar. Gundukan yang terbesar memiliki bentuk segitiga. Dua gundukan besar di situs ini memiliki lebar sekira 250 meter dan dua gundukan kecil memiliki lebar 100 meter.
Situs ini didokumentasikan dan ditemukan dengan menggunakan satelit oleh arkeolog Angela Micol dari Maiden, North Carolina. Angela telah melakukan penelitian arkeologi menggunakan satelit lebih dari sepuluh tahun. Di mana ia mencari situs-situs kuno dari ruang angkasa menggunakan Google Earth.
Angela menggunakan Google Earth untuk mendokumentasikan sejumlah tempat yang kemungkikan menjadi situs arkeologi, termasuk sebuah kota bawah air di semenanjung Yucatan yang memicu minat para ilmuwan, peneliti dan arkeolog.
(fmh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Derkomentarlah Dengan Baik..