MULT PASTE - Pada bulan Oktober 2011, Deklarasi Jenewa tentang Kekerasan Bersenjata
telah merilis laporan tahunan dengan mempelajari tingkat kematian
akibat kekerasan di seluruh dunia dari tahun 2004 sampai 2009, dan telah
menyusun daftar negara-negara paling kejam berdasarkan angka rata-rata
kematian akibat kekerasan. Studi ini menemukan bahwa seperempat dari
semua kematian kekerasan terjadi hanya pada 14 negara. Berikut adalah
10 negara teratas dalam daftar, dengan latar belakang apa yang
memberikan kontribusi utama terhadap tingkat pembunuhan yang tinggi pada
masing-masing negara.
1. El Salvador
Negara paling padat penduduknya di Amerika Tengah penuh dengan geng,
beberapa daerah dikendalikan oleh geng bersenjata sekaliber senjata
militer. Konsentrasi geng terinspirasi oleh perang Meksiko terhadap
para pengedar obat bius. Tahun 1990-an ribuan anggota geng El Salvador
dideportasi dari Amerika Serikat. Departemen Luar Negeri AS melaporkan
bahwa taktik pemerasan di El Salvador telah menggunakan serangan granat
pada transportasi umum, tanpa pandang bulu membunuh warga termasuk
anak-anak. Telah terjadi 65 kasus pembunuhan per 100.000 orang dalam
setahun, membuat angka kejahatan tiga kali lebih tinggi dari Meksiko,
bahkan dengan konflik di Irak, di tahun 2004 sampai 2009 lebih banyak
orang tewas di El Salvador akibat kekerasan bersenjata.
2. Irak
Pada tahun 2004, telah dilakukan studi utuk meneliti kasus kematian
akibat kekerasan bersenjata, dan telah dipublikasikan bahwa, tingkat
pembunuhan di Irak adalah 10 kali lebih tinggi dari New York City. Ini
dimulai setelah Perang Irak dan digulingkannya presiden Saddam Hussein,
telah terjadi konflik sektarian di wilayah utama negara tersebut.
Penarikan pasukan AS dari kota-kota penting pada tahun 2009 menyebabkan
peningkatan dramatis dalam hal kejahatan bersenjata. Pemerintah Irak
dan AS menuding bahwa sebagian besar kasus ini adalah perbuatan geng
yang terdiri dari mantan pemberontak. Dengan adanya penarikan
besar-besaran tentara asing dari Irak, tanggungjawab keamanan
sepenuhnya, berada di tangan pemerintah Irak untuk memerangi kejahatan
dan kekerasan bersenjata. Penculikan dan eksekusi tetap menjadi ancaman
signifikan.
3. Jamaika
Jamaika adalah negara kepulauan, pernah menduduki posisi teratas dalam
daftar negara dengan kasus pembunuhan serta kekerasan bersenjata paling
tinggi, namun tingkat kekerasan di negara ini secara bertahap terus
menurun seiring peningkatan penegakan hukum serta kegiatan pencegahan
yang terus diupayakan oleh pemerintah Jamaika. Namun, kasus korupsi
menjadi masalah tersendiri yang sering menghambat dalam hal menekan laju
tingkat pembunuhan dan kekerasan bersenjata, serta masalah kondisi
ekonomi yang buruk peredaran obat-obatan terlarang masih terus mendorong
siklus mematikan ini. Kejahatan kekerasan terutama berpusat di daerah
miskin di Kingston dan Montego Bay. Bagaimapun perang geng, tetap
mengancam yang berarti bahwa tembakan peluru nyasar dapat terjadi kapan
saja. Polisi sering menjadi korban. Kejahatan kekerasan juga didorong
oleh banyak warga negara yang hidup sebagai kaum gay.
4. Honduras
Berikut adalah snapshot dari masalah kejahatan kekerasan di negara
Amerika Tengah. Menurut Departemen Luar Negeri AS pada tahun 1995, ada
98 warga Amerika tewas di Honduras, tetapi hanya 28 kasus yang telah
dipecahkan. Negara ini semakin menderita akibat masalah geng narkoba
yang masih ada kaitannya dengan geng di Amerika Latin, dan kekerasan
geng adalah penyumbang utama terhadap tingkat kejahatan. Daerah pesisir
utara yang telah menarik wisatawan semakin digunakan sebagai jalur
penyelundupan narkoba. Kejahatan juga meningkat setelah kudeta 2009 di
mana Presiden Manuel Zelaya digulingkan. Kemiskinan dan penegakan hukum
yang buruk juga disebut sebagai faktor kunci dalam tingkat kejahatan
serta kekerasan bersenjata. Telah terjadi kasus akibat kekerasan
bersenjata, mengakibatkan 77 tewas per 100.000 orang pada tahun 2009.
5. Kolumbia
Negara Amerika Selatan ini tidak terlepas dari perang antar geng obat
bius yang terjadi pada tahun 1980, dengan Marxis FARC sebagai mafia
obat-obatan yang beroperasi di wilayah itu. Kolombia, yang telah
melakukan tindakan keras sepanjang tahun terhadap geng-geng obat bius,
menjadi lebih aman dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2010,
pembunuhan turun 34 persen dibandingkan dengan tujuh tahun sebelumnya,
gerilyawan sayap kiri dan kanan serta kelompok paramiliter masih
melakukan pertempuran di wilayah ini. Beberapa mantan anggota
paramiliter bahkan telah beralih ke perdagangan obat bius. Negara ini
juga masih dianggap sebagai salah satu negara yang paling mematikan di
dunia serta menjadi sarang geng-geng obat bius.
6. Venezuela
Venezuela merupakan salah satu negara dengan tingkat pembunuhan
tertinggi di dunia. Masih banyak gerombolan bersenjata yang sering
beroperasi di daerah perkotaan dan pinggiran kota serta di daerah-daerah
miskin di sekitarnya dan jarang dipatroli oleh polisi. Geng mengambil
keuntungan dari kurangnya kehadiran polisi untuk melakukan kejahatan di
siang bolong. Kondisi ekonomi yang memburuk telah diabaikan oleh
pemerintah. Kelompok hak asasi manusia yang memiliki bendera hukum
dianggap sebagai lawan politik oleh agen keamanan pemerintah Hugo
Chavez. Pemerintahan ini juga berhenti memberikan data tingkat
pembunuhan pada kelompok hak asasi manusia. Tapi sebuah laporan yang
bocor pada tahun 2010 menempatkan tingkat pembunuhan nasional pada angka
75 per 100.000 orang, dan tingkat pembunuhan di Caracas berada pada
angka 220 per 100.000 orang. Jika dilihat dari angka tersebut maka
tingkat pembunuhan tetap sama seperti tahun sebelum Chavez berkuasa.
7. Guatemala
Pada tahun 2009, di Guatemala City terdapat rata-rata 25 pembunuhan per
minggu. Dalam tujuh bulan pertama tahun 2011, rata-rata terdapat 42
pembunuhan per minggu. Penegakan hukum yang buruk dan aturan hukum yang
lemah telah menyebabkan masalah dalam kejahatan, respon polisi sangat
lambat untuk membawa pihak yang bersalah ke pengadilan. Geng bersenjata
dengan senjata yang semakin canggih telah tumbuh di daerah perkotaan dan
pedesaan. Geng umumnya terlibat dalam industri dan bisnis narkoba serta
penyelundupan manusia, banyak mantan perwira militer dengan masa lalu
yang kelam di negara itu, telah menjadi pasukan pembunuh serta melatih
dan meminjamkan bakat mereka untuk kegiatan kriminal.
8. Afrika Selatan
Afrika Selatan merupakan salah satu negara dengan tingkat perkosaan
tertinggi di dunia, juga memiliki rekor tingkat pembunuhan yang tinggi,
banyak juga polisi yang telah menjadi korban dalam upaya penegakkan
hukum terhadap kekerasan. Kelompok kriminal serta kekerasan main hakim
sendiri dari pihak yang dipersalahkan sebagai pelaku pembunuhan,
sebenarnya telah mulai berkurang dalam beberapa tahun terakhir.
Pembunuhan turun sebesar 6,5 persen untuk tahun 2010/2011, menurut
laporan statistik pemerintah Afrika Selatan ke PBB telah dipatok,
masalah kejahatan tidak lagi signifikan melainka adalah merupakan
tipikal negara berkembang, dalam hal ini, pembangunan pasca-apartheid.
9. Sri Lanka
Sejak para pemberontak Macan Tamil dikalahkan oleh pasukan keamanan Sri
Lanka pada tahun 2009 setelah 26 tahun konflik sipil, dan sejak itu pula
telah telah terjadi peningkatan keamanan di negara tersebut (seperti
dilaporkan beberapa LSM telah bekerja untuk menemukan dan melucuti
ranjau darat yang belum meledak). Masih ada sedikit kejahatan dan
kekerasan yang sedang berlangsung, aktivitas kriminal ini terutama
terjadi di bagian utara Sri Lanka.
10. Lesotho
Ini adalah negara yang terletak di pedalaman Afrika Selatan dan memiliki
tingkat kejahatan yang tinggi, dipengaruhi oleh kemiskinan serta
pengangguran yang tinggi, banyaknya geng bersenjata, serta tingkat
penyebaran HIV / AIDS yang tinggi, telah memberikan kontribusi terhadap
pergolakan sosial. Disamping itu Lesotho dan Afrika Selatan telah
mendokumentasikan adanya kasus "pembunuhan kedokteran," dimana korban
dibunuh untuk mengambil bagian tubuh mereka untuk dijual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Derkomentarlah Dengan Baik..