Sudah beberapa kali saya mendapat order
memperbaiki berbagai jenis tipe dan merek handphone. Setelah saya cek,
sebagian ternyata tidak tergolong rusak tetapi hanya mengalami
kelainan.
Dan menurut dugaan saya kelainan tersebut bisa jadi akibat kesalahan si
pemakai sendiri. Saya berusaha tidak memanfaatkan ketidaktahuan
konsumen untuk keuntungan pribadi, jadi saya benahi hp konsumen
langsung di hadapannya sambil saya beri saran penggunaan hp yang benar.
Meskipun belum paham benar terlihat pancaran rasa senang yang tulus di
wajahnya. Ucapan
terimakasih yang dilontarkannya sudah membuat
diri saya puas. Dan demi niat saya ingin berbagi berikut ini saya
sampaikan beberapa kelalaian yang dapat menimbulkan kelainan atau
kerusakan pada hp.
1). Mencabut batere hp dalam keadaan on/menyala.
Banyak konsumen mengira perilaku tersebut tidak berpengaruh pada
kinerja hp. Tetapi hal itu sebenarnya sangat berpengaruh pada kinerja
hp. Bayangkan seandainya hp dalam keadaan menyala padahal sedang
menjalankan program lalu batere dicabut, maka program akan terputus
paksa. Hal ini ibaratnya kita langsung mencekik hp agar padam/mati. Hp
pada dasarnya sama dengan computer yang jika akan dipadamkan harus
melalui proses shut down, bukan langsung cabut kabel/power. Computer pun
jika cara mematikannya dengan cara cabut kabel/power jika sudah
kebiasaan maka akhirnya hardiscnyalah yang tidak kuat atau mungkin juga
komponen lainnya yang akhirnya akan kena.
Tips : Jika akan melepas batere pastikan hp sudah dipadamkan/off.
Cara memadamkan hp dengan menekan tombol off. Tombol off ada yang
terletak di bagian atas, ada juga yang di depan sebelah kanan. Hal ini
tergantung merek dan tipe hp.
2). Main tekan tombol sembarangan
Tidak cukup sekali, beberapa konsumen mendatangi conter saya lalu
mengadukan hpnya yang tidak bisa mengirim smslah, tidak bisa menerima
panggilan, sinyalnya naik turun, suaranya hilang, bahkan ada yang
nomornya terblokir. Saya cuma tertawa dalam hati, sambil tersenyum saya
katakan bahwa hpnya tidak rusak. Lalu saya betulkan
pengaturan/settingannya. Sebentar kemudian hp tersebut normal kembali.
Sang konsumen menerima hpnya dengan tersipu malu namun saya pura-pura
tidak melihat. Sebenarnya asal kita sudah memahami semua fungsi tombol
dan tidak main tekan tombol sembarangan hal-hal di atas tidak akan
terjadi.
a). hp tidak bisa untuk mengirim sms mungkin karena settingan pada
“no pusat layanan” sudah berubah dari yang baku. Hal ini mungkin karena
memang tidak tahu atau bisa juga karena unsur keteledoran saja (main
tekan sembarangan). b). hp tidak bisa menerima panggilan bisa jadi
karena settingan pada menu panggilan diatur secara tak sengaja” alihkan
semua panggilan”. c). Sinyal lemah pada hp selain faktor komponen PA
yang memang sudah lemah, bisa jadi karena settingan pada “pilihan
jaringan.” Usahakan pilih “manual”agar sinyal tetap stabil. d). Saat ada
panggilan, tidak ada suara terdengar. Hal ini bisa ditebak mungkin
karena komponen headphone malfungsi, atau mikrophone pemanggil yang
rusak, putus jalur pada board yang menuju headphone , atau settingan
volume panggilan tak sengaja ditekan “mute”. Maaf, saya berulangkali
menggunakan kata “
mungkin” hal ini memang karena sebagai
seorang teknisi harus mempunyai feeling berbagai kemungkinan kerusakan
yang nantinya akan dicek satu per satu. Jika satu kemungkinan tidak
terselesaikan maka kemungkinan yang lain harus ditempuh. e). Nomor
terblokir biasanya jika kode pengaman telepon diketikkan salah 3 kali
berturut- turut. Biasanya hal ini terjadi karena hp sering dipinjamkan
orang lain. Bisa juga karena ditekan secara tak sengaja/iseng. Untuk
membuka nomor terblokir, harus menelepon pusat layanan dan menanyakan no
PUK. Caranya nanti Anda akan dituntun oleh operator.
Tips : Jika tidak dipakai sebaiknya hp dikunci tombol, atau telepon
dikunci dengan pasword yang hanya Anda sendiri yang tahu kodenya. Tapi
kelihatannya kok egois ya?
3). Kembali ke menu siaga/tampilan awal lewat jalan pintas
Saat kita melakukan pengaturan atau sekedar melihat-lihat menu/fitur
hp melalui beberapa tahap dengan cara menekan-nekan tombol hp, maka jika
kita ingin kembali ke menu semula atau menu siaga/tampilan awal, sering
terjadi langsung memencet tombol “end call” (tombol bergambar gagang
telepon berwarna merah). Praktis memang, namun jika menjadi kebiasaan
akan menimbulkan gangguan pada akhirnya. Hal ini disebabkan karena cara
seperti itu akan menimbulkan tumpukan program yang masih ‘running’.
Lama-lama program/software bisa error, hang atau macet. Langkah yang
bijak adalah dengan menekan tombol ‘kembali’ atau ‘mundur ke halaman
sebelumnya’ sampai beberapa kali hingga kembali ke menu siaga/tampilan
awal.
Tips : Gunakan selalu cara ‘kembali ke halaman sebelumnya’,
meskipun agak lama dan kurang praktis namun cara kedua tersebut
terbukti lebih aman bagi hp kita.
4). Cara memegang hp yang kurang Benar
Saya yakin para pengguna hp sudah memahami bagaimana memegang hp yang
benar saat melakukan panggilan. Namun sebagian masih saja melakukan
kelalaian tak sengaja saat memegang hp. Hal ini bukan karena dapat
menyebabkan kerusakan melainkan hanya agar sinyal tidak terganggu oleh
jari/tangan kita. Padahal dalam buku petunjuk sudah ada tuntunannya.
Memegang hp yang benar saat melakukan panggilan adalah menghindari
jari/tangan menyentuh atau menutupi daerah sekitar sinyal karena hal ini
akan mengganggu pengiriman atau penerimaan sinyal. Daerah sinyal
terletak pada bagian belakang sisi atas. Kadang terjadi saat berbicara
sang penelepon kurang mendengar suara lawan bicara karena daerah sinyal
tertutup jari tangan.
5). Menyimpan hp di saku celana jeans (ketat)
Beberapa kasus hp rusak (retak, pecah) pada bagian rangka/tulang dan
casing ternyata akibat dimasukkan ke dalam saku celana jeans ketat.
Logikanya bagaimana? Begini, saat kita duduk sementara hp berada di saku
celana maka hp akan terjepit dengan keras dan mungkin juga ikut
tertekuk, maka kerusakan pada casing atau rangka tak dapat
dihindari.Terutama pada saku bagian belakang/pantat. Lain halnya jika
celana tidak ketat alias longgar/ gombrang kerusakan rangka dan casing
jarang terjadi. Andai pun rusak pasti karenasebab yang lain, terjatuh
misalnya.
sumber